Minggu, 01 November 2009

ELECTRONIC FUEL INJECTION

Perbedaan

1. Perbedaan Sistem Karburator Dengan Injeksi Bahan Bakar Kontrol Elektronik

a. Prinsip Pengabutan dan Komposisi Campuran

Karburator

Pengabutan Bahan bakar terjadi pada venturi

Pengabutan bahan bakar tergantung aliran udara pada venturi

Komposisi campuran bahan bakar tergantung pada jumlah bahan bakar di ruang pelampung, perbandingan lubang main jet dan sekerup penyetel

EFI

Pengabutan bahan bakar terjadi pada injector

Pengabutan bahan bakar tergantung pada tekanan bahan bakar,lubang injector

Komposisi campuran dikontrol ECU berdasarkan masukan dari sensor sensor


b. Sistem Cuk pada Karburator dan Injektor Saat Dingin pada Injeksi Bahan Bakar
Karburator

Menutup lubang saluran masuk agar kevacuman pada venturi meningkat sehingga bensin yang keluar lebih banyak, campuran kaya, mesin mudah dihidupkan
EFI
Menambah injektor saat dingin untuk menambah penyemprotan bensin sehingga campuran lebih kaya, terdapat pula model yang pada saat dingin mengaktifkan Idle Speed Control (ISC). ECU menambah jumlah injeksi berdasarkan signal starter dan temperatur mesin
c. Saat Percepatan
Pada sistem bahan bakar yang masih menggunakan karburator saat dipercepat pompa percepatan menyemprotkan bahan bakar untuk mengatasi keterlambatan aliran bahan baker. Saat dipercepat aliran bahan bakarnya lemah sehingga terjadi campuran kurus
Sedangkan pada sistem EFI saat dipercepat jumlah udara yang masuk semakin banyak. Jumlah udara dideteksi oleh air flow meter atau MAP sensor, mendapat masukkan tersebut ECU menambah jumlah injeksi bahan bakar.

2. Kelebihan Sistem Injeksi Bahan Bakar Dibandingkan Sistem Karburator

Kelebihan Sistem Injeksi Bahan Bakar dibandingkan dengan sistem karburator antara lain:

1) Pengabutan bahan bakar lebih baik yang menjamin homogenitas campuran lebih baik.

2) Komposisi campuran sesuai dengan putaran dan beban mesin

3) Pembakaran lebih sempurna sehingga

a) Bahan bakar lebih hemat

b) Tenaga mesin lebih besar

c) Emisi gas buang lebih rendah

3. Macam Sistem Injeksi Bahan Bakar

Sistem injeksi bahan bakar merupakan sistim yang proses pengabutan bahan bakar dengan metode di injeksikan. Sistem injeksi bahan bakar dapat diklasifikasikan menjadi:

1). Berdasarkan lokasi injektor

a).TBI (Throttle Body Injection)

Pada tipe ini injektor berada di throttle body atau venturi dengan jumlah injektor satu buah, sehingga sistem injeksi tipe ini juga disebut sistem mono injection. Sistem injeksi tipe ini merupakan konsep awal aplikasi sistem injeksi pada motor bensin.

b). MPI (Multi Point Injection)

Pada tipe ini injektor dipasang pada manifold mengarah ke katup masuk, jumlah injektor sejumlah silinder. Pada saat ini hampir semua sistem injeksi menggunakan konsep MPI.

c). GDI (Gasoline Direct Injection)

Pada tipe ini injektor dipasang di kepala silinder, injektor menyemprot ke ruang bakar, banyak injektor sejumlah silinder. Sistem ini merupakan pengembangan Mitsubishi motor yang diterapkan pada mobil Mitsubishi Carisma.

2). Berdasarkan Sistem Kontrolnya

a. Kontrol Mekanik

Sistem injeksi bahan bakar motor bensin tipe K Jetronic merupakan sistem injeksi kontrol mekanik. Pada sistem ini injektor menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam setiap saluran masuk silinder motor. Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke setiap saluran masuk ditakar oleh plunyer pengontrol (control plunger) yang terletak di distributor bahan bakar dan pengontrolan udara dilakukan oleh air flow sensor.

b. Kontrol Elektronik (Electronic Fuel Injection /EFI)

Aplikasi teknologi kontrol elektronik memungkinkan pengontrolan injeksi bahan bakar lebih akurat sehingga Sistem injeksi motor bensin dengan kontrol elektronik pada saat ini paling banyak digunakan. Sistem injeksi kontrol elektronik (EFI) secara umum dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1). L Jetronic

Kode L berasal dari bahasa Jerman “Luft” yang berarti udara. Pada EFI L Jetronic, kontrol injeksi dilakukan secara elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan jumlah udara yang masuk. Sensor untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder menggunakan Air Flow Meter (AFM)

2). D Jetronic

Kode D berasal dari bahasa Jerman “Drunk” yang berarti tekanan. Pada EFI D Jetronic, kontrol injeksi dilakukan secara elektronik oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan jumlah udara yang masuk. Sensor untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder menggunakan Manifold Absolute Pressure Sensor (MAP Sensor).